Menjadi salah
satu destinasi wisata yang tidak boleh ditinggalkan jika Anda berada di Kota
Gemilang, yakni Taman Putroe Phang. Bagi yang belum tahu dan belum pernah ke
taman ini bisa menjadikannya sebagai tempat wisata alternatif untuk dikunjungi
jika ke Banda Aceh.
Taman ini dibangun oleh seorang tokoh
fenomenal, yaitu Sultan Iskandar Muda di zaman kerajaan Aceh Darussalam. Bila Anda
datang ke taman Putroe Phang, Anda dapat melihat panorama yang indah yang
tentunya berbeda dengan tempat lain. Pengunjung yang memasuki taman ini dapat
melihat situs sejarah yang memiliki nilai yang tinggi di setiap sudutnya yang
membuat wisatawan betah menghabiskan waktunya di sana.
Berikut 6 hal unik yang dimiliki Taman
Putroe Phang:
1. Ekonomis
Tidak harus
mengeluarkan banyak biaya untuk mengunjungi destinasi wisata ini. Selain
tempatnya yang nyaman, ramah lingkungan dan sejuk, tempat ini dapat dinikmati
secara gratis oleh seluruh wisatawan. Beberapa jenis makanan lezat juga tersedia
di taman Putroe Phang. Beragam kuliner khas Aceh dapat dibeli langsung dengan
harga seribuan sampai limaribuan. Jadi tak perlu khawatir bagi Anda yang sedang
meminimalisirkan pengeluaran untuk berwisata.
2. Lambang Cinta
Jika India memiliki
Taj Mahal dan Prasat Hin Phimai di Thailad serta Kastil Stratford yang megah di
Durban sebagai monumen cinta, ada pula Aceh memiliki taman yang didalamnya
terdapat bangunan sebagai lambang cinta yang dibangun oleh sultan Iskandar
Muda, yaitu Pinto Khop.
Sultan
Iskandar Muda adalah sultan kerajaan Aceh Darussalam yang sangat fenomenal sejak
tahun 1607 sampai dengan 1636 yang merupakan puncak kejayaan pemerintahannya.
Menurut sejarah, sultan menikahi seorang
putri dari kerajaan Pahang, Malaysia, kemudian Putri Kamalia diangkat menjadi
permaisurinya. Masyarakat Aceh menyebutnya dengan sebutan Putroe Phang. Oleh karena
itu, taman indah yang berada di jantung kota Banda Aceh ini dinamakan taman
Putroe Phang atau taman Putri Pahang. Dikisahkan pembangunan taman tersebut
dibangun oleh sultan Iskandar Muda sebagai bukti dari kecintaannya terhadap
permaisuri. Taman yang bermata air mengalir di sisinya ini terdapat bangunan
unik yang bernama Pinto Khop.
Taman Putroe
Phang terdapat pohon-pohon yang rindang, sehingga sangat cocok dijadikan tempat
berkumpul dengan keluarga atau teman dan rekan kerja. Nah, ada satu fakta unik dari
Taman ini bahwa sebenarnya taman tersebut terhubung dan masih berada dalam satu
komplek dengan bangunan Gunongan. Terdapat nilai historis dari Pinto Khop yaitu
berfungsi sebagai pintu yang bisa diakses untuk jalan menuju taman Gunongan. Tak
jauh dari taman, pengunjung dapat berkunjung ke taman Gunongan yang juga
disebut dengan Taman Ghairah. Taman ini merupakan bagian dari Taman Putroe
Phang yang kini dipisahkan oleh jalan raya. Didalam taman tersebut terdapat
beberapa bangunan seperti Gunongan yang menjadi tempat permaisuri berganti
pakaian setelah mandi. Gunongan merupakan bangunan yang dibuat berbentuk
seperti mahkota yang berwarna putih serta didalamnya terdapat lorong-lorong
yang bisa dimasuki oleh wisatawan. Di salah satu sisi bangunan, terdapat sebuah
pintu yang menjadi pintu masuk ke Gunongan. Bangunan ini memiliki tiga
tingkatan, jika berada di tingkat atas, pemandangan yang disajikan pun sangat
menawan.
Sultan
Iskandar Muda mendirikan taman Putroe Phang untuk permaisurinya, Putroe Phang.
Tujuannya sebagai pengobat kerinduan Putroe
Phang atas daerah pegunungan tempat ia berasal serta permaisuri tidak
merasa kesepian saat sultan pergi berperang melawan Belanda. Bisa kita
bayangkan betapa sultan sangat menyayangi putri dengan membangun taman yang sangat
indah ini. Pada saat ini taman Putroe Phang telah diabadikan sebagai cagar
budaya yang merupakan peninggalan dari masa kesultanan Aceh.
3. Konten
Bisa kita
saksikan di area Putro Phang terdapat sungai buatan yang bisa dijadikan spot
memancing yang asik dengan pemandangan sungai yang bersih dan banyaknya
pepohonan hijau yang mengelilingi taman. Bagi pengunjung yang ingin berolahraga,
di taman ini juga tersedia jogging track area untuk jogging sambil
menikmati pemandangan yang asri tanpa takut untuk menambah karbohidrat lagi
setelah selesai berlari karena di sini tidak banyak penjaja makanan yang
membuat pengunjung tergoda untuk membeli. Selain itu, sering sekali
kegiatan-kegiatan positif seperti kesenian, pertunjukan musik, tari dan lainnya
kerab berlangsung diadakan di taman ini, kemudahan akses ke lokasi membuat
konten-konten tadi sering diadakan di lokasi tersebut.
Berbagai kegiatan
sering diadakan di taman Putroe Phang, diantaranya acara pelepasan Purna Bakti dan Unjuk Karya guru Taman Kanak-Kanak
se-Banda Aceh, workshop promosi pariwisata pada akhir bulan September 2018 dan
berbagai kegiatan lainnya. Saya termasuk salah satu peserta yang ikut bergabung
pada acara workshop tersebut. Acara yang dibuka langsung oleh wali kota Banda
Aceh melalui dinas Pariwisata kota Banda Aceh ini sangat bagus diadakan karena mengajak
generasi millenial bersama-sama menggemilangkan kota Banda Aceh.
Di hari yang sama pula, seorang wartawan media acehsatu.com, Muhammad Rain mewawancarai Sabariah, seorang ketua
kelompok kerja kepala Taman Kanak-Kanak Kota Banda dalam acara pelepasan Purna Bakti dan Unjuk Karya guru Taman Kanak-Kanak se-Banda Aceh yang
diadakan di taman Putroe Phang. Beliau mengaku puas memilih taman Putroe Phang karena
tempatnya ditumbungi yang rimbun dan
udaranya sejuk tak terlalu panas, lebih indah sebab berjenis taman terbuka
hijau, bisa mengekspresikan kegiatan kesenian seperti tari, bernyanyi dan
peristiwa adat-istiadat dapat pula dilaksanakan di sini. Lalu beliau
menambahkan, “pendatang dari warga setempat maupun wisatawan dari berbagai
daerah dapat menikmati berbagai kegiatan yang positif di lokasi taman ini, contohnya
hari ini, kami menampilkan kesenian tradisional, tarian maupun lagu-lagu daerah
yang kami nyanyikan”, ungkap Sabariah.
4. Hunting
Foto
Pesona taman Putroe Phang ini memang banyak menarik perhatian
banyak orang, khususnya bagi generasi millenial yang ingin sekedar hunting foto atau mencoba melakukan foto pre-wedding. Di taman wisata Putroe Phang sendiri
memiliki beberapa objek berfoto yang instagramable yang banyak
dicari-cari. Foto dengan latar belakang spot menarik seperti jembatan atau kolam
yang terdapat Pinto Khop ditengahnya bisa menjadi background foto yang
mengesankan dan tampak sangat natural. Lorong koridor taman juga tak kalah menarik dijadikan
objek favorit pengunjung untuk mengabadikan kenangan selama berada di taman
berkolam tersebut.
5. Fasilitas Unik
Taman Putroe
Phang tidak hanya memiliki nilai sejarah, tetapi juga menawarkan keindahan
seperti bangunannya yang bisa dinikmati fasilitasnya oleh wisatawan dalam
maupun luar negeri khususnya warga sekitar kota Banda Aceh.
Berwisata
menjadi kebutuhan bagi masyarakat untuk melepas penat dari rutinitas
sehari-hari. Taman ini menjadi objek pilihan wisatawan yang mampu menghilangkan
penat di akhir pekan. Kenapa? Karena para pengunjung bisa memancing ikan di
kolam taman atau duduk santai di kursi yang telah tersedia. Taman ini juga
sangat ramah terhadap anak-anak, sebab di dalamnya terdapat permainan
perosotan, ayunan, dan ada banyak lagi fasilitas yang disediakan yang membuat anak-anak
tidak ingin pulang. Di lain sisi, para mahasiswa atau komunitas kepemudaan juga
bisa membuat kegiatan dibawah pohon-pohon yang rindang.
6. Kenangan
“Saya punya pengalaman tak terlupakan
di Taman Putroe Phang ini.”
***
Kalimat tersebut
diungkapkan oleh Teuku Zopan Mustika seorang peserta workshop promosi pariwisata yang diadakan di taman Putro Phang. Pengalaman
tersebut dialami saat ia bermain Taboo bersama teman-teman komunitas English
Club, termasuk Ruby Steiner, warga asing asal Pennsylvania, Amerika Serikat,
yang membawakan kartu Taboo saat itu, papar Mustika mengenang.
“Saat itu kami
duduk di pojok sana, seberang titi,” sambil menunjuk jembatan sisi dekat jalan.
Cara bermain Taboo ini sangat sederhana. Singkatnya, bagi orang yang memegang
kartu yang ada tulisannya memberikan klue, dan yang lainnya menebak jawabannya.
Kemudian Mustika menambahkan, “Ada satu momen yang masih terngiang di benak
saya sampai sekarang, yaitu ketika giliran saya yang pegang kartunya, dan
tulisannya adalah “protest.” Saya bukannya menjelaskan definisinya, melainkan
saya sebut nama teman saya yang “senang protes orang”, suka mengkritik, dan
sebagainya. Jadi para peserta pada bingung semua. Mereka tidak tahu mau jawab
apa,” ungkapnya. “Kini Ruby Steiner telah kembali ke Amerika. Akankan
pengalaman bermain Taboo di Taman Putroe Phang itu terulang lagi?”, kenang
Mustika.
Lokasi taman
Putroe Phang menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi pengunjung, termasuk
bagi Mustika sekaligus menjadi situs sejarah, lokasi mengadakan acara sosial,
seni budaya bahkan olah raga. Jarak tempuh taman Putroe Phang dari Bandara Sultan
Iskandar Muda sekitar 17 km dan jarak tempuh dari terminal bus Batoh ke lokasi
ini sekitar 3,5 km serta waktu tempuh sekitar 10 menit.
Segera
berkunjung ke Taman Putroe Phang apabila Anda berada di Banda Aceh. Pesona
taman dengan pohonan rindang, fasilitas bermain, objek foto dan lainnya adalah enam
hal unik yang dimiliki taman Putroe Phang.
Trnyata monumen cintanya sultan iskandar muda ada di puthroe phang 😅
ReplyDeleteBenar :)
DeleteKeren dan sangat informatif tulisannya kak. Jadi pengen segera ke taman putroe phang ni. 😍
ReplyDeleteAyo datang dan rasakan sensasi taman yang penuh sejarah cinta ini 😁
DeleteGood job nat.
ReplyDeletePuas hasilnya. Semoga berkah apa yg telah dituliskannya
Amiiinn.. 😊
DeleteKeren nat, nambah ilmu baru, sangat bermanfaat :)
ReplyDeleteWaaahhh. Terima kasih 😍
DeleteSejarah tentang Aceh cukup banyak,salah satu nya cerita tentang monumen Putroe Phang,terima kasih sudah mengingatkan kembali tentang sejarah Nanggroe Aceh Darussalam..👍
ReplyDelete