September 24, 2018

6 Hal Unik Yang dimiliki Taman Putroe Phang



Menjadi salah satu destinasi wisata yang tidak boleh ditinggalkan jika Anda berada di Kota Gemilang, yakni Taman Putroe Phang. Bagi yang belum tahu dan belum pernah ke taman ini bisa menjadikannya sebagai tempat wisata alternatif untuk dikunjungi jika ke Banda Aceh.
Taman ini dibangun oleh seorang tokoh fenomenal, yaitu Sultan Iskandar Muda di zaman kerajaan Aceh Darussalam. Bila Anda datang ke taman Putroe Phang, Anda dapat melihat panorama yang indah yang tentunya berbeda dengan tempat lain. Pengunjung yang memasuki taman ini dapat melihat situs sejarah yang memiliki nilai yang tinggi di setiap sudutnya yang membuat wisatawan betah menghabiskan waktunya di sana.

Berikut 6 hal unik yang dimiliki Taman Putroe Phang:



1. Ekonomis
Tidak harus mengeluarkan banyak biaya untuk mengunjungi destinasi wisata ini. Selain tempatnya yang nyaman, ramah lingkungan dan sejuk, tempat ini dapat dinikmati secara gratis oleh seluruh wisatawan. Beberapa jenis makanan lezat juga tersedia di taman Putroe Phang. Beragam kuliner khas Aceh dapat dibeli langsung dengan harga seribuan sampai limaribuan. Jadi tak perlu khawatir bagi Anda yang sedang meminimalisirkan pengeluaran untuk berwisata.

2. Lambang Cinta
Jika India memiliki Taj Mahal dan Prasat Hin Phimai di Thailad serta Kastil Stratford yang megah di Durban sebagai monumen cinta, ada pula Aceh memiliki taman yang didalamnya terdapat bangunan sebagai lambang cinta yang dibangun oleh sultan Iskandar Muda, yaitu Pinto Khop.
Sultan Iskandar Muda adalah sultan kerajaan Aceh Darussalam yang sangat fenomenal sejak tahun 1607 sampai dengan 1636 yang merupakan puncak kejayaan pemerintahannya.
Menurut sejarah, sultan menikahi seorang putri dari kerajaan Pahang, Malaysia, kemudian Putri Kamalia diangkat menjadi permaisurinya. Masyarakat Aceh menyebutnya dengan sebutan Putroe Phang. Oleh karena itu, taman indah yang berada di jantung kota Banda Aceh ini dinamakan taman Putroe Phang atau taman Putri Pahang. Dikisahkan pembangunan taman tersebut dibangun oleh sultan Iskandar Muda sebagai bukti dari kecintaannya terhadap permaisuri. Taman yang bermata air mengalir di sisinya ini terdapat bangunan unik yang bernama Pinto Khop.
Taman Putroe Phang terdapat pohon-pohon yang rindang, sehingga sangat cocok dijadikan tempat berkumpul dengan keluarga atau teman dan rekan kerja. Nah, ada satu fakta unik dari Taman ini bahwa sebenarnya taman tersebut terhubung dan masih berada dalam satu komplek dengan bangunan Gunongan. Terdapat nilai historis dari Pinto Khop yaitu berfungsi sebagai pintu yang bisa diakses untuk jalan menuju taman Gunongan. Tak jauh dari taman, pengunjung dapat berkunjung ke taman Gunongan yang juga disebut dengan Taman Ghairah. Taman ini merupakan bagian dari Taman Putroe Phang yang kini dipisahkan oleh jalan raya. Didalam taman tersebut terdapat beberapa bangunan seperti Gunongan yang menjadi tempat permaisuri berganti pakaian setelah mandi. Gunongan merupakan bangunan yang dibuat berbentuk seperti mahkota yang berwarna putih serta didalamnya terdapat lorong-lorong yang bisa dimasuki oleh wisatawan. Di salah satu sisi bangunan, terdapat sebuah pintu yang menjadi pintu masuk ke Gunongan. Bangunan ini memiliki tiga tingkatan, jika berada di tingkat atas, pemandangan yang disajikan pun sangat menawan.
Sultan Iskandar Muda mendirikan taman Putroe Phang untuk permaisurinya, Putroe Phang. Tujuannya sebagai pengobat kerinduan Putroe Phang atas daerah pegunungan tempat ia berasal serta permaisuri tidak merasa kesepian saat sultan pergi berperang melawan Belanda. Bisa kita bayangkan betapa sultan sangat menyayangi putri dengan membangun taman yang sangat indah ini. Pada saat ini taman Putroe Phang telah diabadikan sebagai cagar budaya yang merupakan peninggalan dari masa kesultanan Aceh.

3. Konten
Bisa kita saksikan di area Putro Phang terdapat sungai buatan yang bisa dijadikan spot memancing yang asik dengan pemandangan sungai yang bersih dan banyaknya pepohonan hijau yang mengelilingi taman. Bagi pengunjung yang ingin berolahraga, di taman ini juga tersedia  jogging track area untuk jogging sambil menikmati pemandangan yang asri tanpa takut untuk menambah karbohidrat lagi setelah selesai berlari karena di sini tidak banyak penjaja makanan yang membuat pengunjung tergoda untuk membeli. Selain itu, sering sekali kegiatan-kegiatan positif seperti kesenian, pertunjukan musik, tari dan lainnya kerab berlangsung diadakan di taman ini, kemudahan akses ke lokasi membuat konten-konten tadi sering diadakan di lokasi tersebut.
Berbagai kegiatan sering diadakan di taman Putroe Phang, diantaranya acara pelepasan Purna Bakti dan Unjuk Karya guru Taman Kanak-Kanak se-Banda Aceh, workshop promosi pariwisata pada akhir bulan September 2018 dan berbagai kegiatan lainnya. Saya termasuk salah satu peserta yang ikut bergabung pada acara workshop tersebut. Acara yang dibuka langsung oleh wali kota Banda Aceh melalui dinas Pariwisata kota Banda Aceh ini sangat bagus diadakan karena mengajak generasi millenial bersama-sama menggemilangkan kota Banda Aceh.



Di hari yang sama pula, seorang wartawan media acehsatu.com, Muhammad Rain mewawancarai Sabariah, seorang ketua kelompok kerja kepala Taman Kanak-Kanak Kota Banda dalam acara pelepasan Purna Bakti dan Unjuk Karya guru Taman Kanak-Kanak se-Banda Aceh yang diadakan di taman Putroe Phang. Beliau mengaku puas memilih taman Putroe Phang karena tempatnya ditumbungi yang rimbun dan udaranya sejuk tak terlalu panas, lebih indah sebab berjenis taman terbuka hijau, bisa mengekspresikan kegiatan kesenian seperti tari, bernyanyi dan peristiwa adat-istiadat dapat pula dilaksanakan di sini. Lalu beliau menambahkan, “pendatang dari warga setempat maupun wisatawan dari berbagai daerah dapat menikmati berbagai kegiatan yang positif di lokasi taman ini, contohnya hari ini, kami menampilkan kesenian tradisional, tarian maupun lagu-lagu daerah yang kami nyanyikan”, ungkap Sabariah.


4. Hunting Foto
            Pesona taman Putroe Phang ini memang banyak menarik perhatian banyak orang, khususnya bagi generasi millenial yang ingin sekedar hunting foto atau mencoba melakukan foto pre-wedding. Di taman wisata Putroe Phang sendiri memiliki beberapa objek berfoto yang instagramable yang banyak dicari-cari. Foto dengan latar belakang spot menarik seperti jembatan atau kolam yang terdapat Pinto Khop ditengahnya bisa menjadi background foto yang mengesankan dan tampak sangat natural. Lorong koridor taman juga tak kalah menarik dijadikan objek favorit pengunjung untuk mengabadikan kenangan selama berada di taman berkolam tersebut.

5. Fasilitas Unik
Taman Putroe Phang tidak hanya memiliki nilai sejarah, tetapi juga menawarkan keindahan seperti bangunannya yang bisa dinikmati fasilitasnya oleh wisatawan dalam maupun luar negeri khususnya warga sekitar kota Banda Aceh.
Berwisata menjadi kebutuhan bagi masyarakat untuk melepas penat dari rutinitas sehari-hari. Taman ini menjadi objek pilihan wisatawan yang mampu menghilangkan penat di akhir pekan. Kenapa? Karena para pengunjung bisa memancing ikan di kolam taman atau duduk santai di kursi yang telah tersedia. Taman ini juga sangat ramah terhadap anak-anak, sebab di dalamnya terdapat permainan perosotan, ayunan, dan ada banyak lagi fasilitas yang disediakan yang membuat anak-anak tidak ingin pulang. Di lain sisi, para mahasiswa atau komunitas kepemudaan juga bisa membuat kegiatan dibawah pohon-pohon yang rindang.

6. Kenangan
“Saya punya pengalaman tak terlupakan di Taman Putroe Phang ini.”
***
Kalimat tersebut diungkapkan oleh Teuku Zopan Mustika seorang peserta workshop promosi pariwisata yang diadakan di taman Putro Phang. Pengalaman tersebut dialami saat ia bermain Taboo bersama teman-teman komunitas English Club, termasuk Ruby Steiner, warga asing asal Pennsylvania, Amerika Serikat, yang membawakan kartu Taboo saat itu, papar Mustika mengenang.
“Saat itu kami duduk di pojok sana, seberang titi,” sambil menunjuk jembatan sisi dekat jalan. Cara bermain Taboo ini sangat sederhana. Singkatnya, bagi orang yang memegang kartu yang ada tulisannya memberikan klue, dan yang lainnya menebak jawabannya. Kemudian Mustika menambahkan, “Ada satu momen yang masih terngiang di benak saya sampai sekarang, yaitu ketika giliran saya yang pegang kartunya, dan tulisannya adalah “protest.” Saya bukannya menjelaskan definisinya, melainkan saya sebut nama teman saya yang “senang protes orang”, suka mengkritik, dan sebagainya. Jadi para peserta pada bingung semua. Mereka tidak tahu mau jawab apa,” ungkapnya. “Kini Ruby Steiner telah kembali ke Amerika. Akankan pengalaman bermain Taboo di Taman Putroe Phang itu terulang lagi?”, kenang Mustika.
Lokasi taman Putroe Phang menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi pengunjung, termasuk bagi Mustika sekaligus menjadi situs sejarah, lokasi mengadakan acara sosial, seni budaya bahkan olah raga. Jarak tempuh taman Putroe Phang dari Bandara Sultan Iskandar Muda sekitar 17 km dan jarak tempuh dari terminal bus Batoh ke lokasi ini sekitar 3,5 km serta waktu tempuh sekitar 10 menit.

Segera berkunjung ke Taman Putroe Phang apabila Anda berada di Banda Aceh. Pesona taman dengan pohonan rindang, fasilitas bermain, objek foto dan lainnya adalah enam hal unik yang dimiliki taman Putroe Phang.

Share:

9 comments:

  1. Trnyata monumen cintanya sultan iskandar muda ada di puthroe phang 😅

    ReplyDelete
  2. Keren dan sangat informatif tulisannya kak. Jadi pengen segera ke taman putroe phang ni. 😍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo datang dan rasakan sensasi taman yang penuh sejarah cinta ini 😁

      Delete
  3. Good job nat.
    Puas hasilnya. Semoga berkah apa yg telah dituliskannya

    ReplyDelete
  4. Keren nat, nambah ilmu baru, sangat bermanfaat :)

    ReplyDelete
  5. Sejarah tentang Aceh cukup banyak,salah satu nya cerita tentang monumen Putroe Phang,terima kasih sudah mengingatkan kembali tentang sejarah Nanggroe Aceh Darussalam..👍

    ReplyDelete