Seringkali orang Aceh membuat tulisan di spanduk, brosur, logo dan kawan-kawannya bahkan ngobrol via chat pun menggunakan bahasa Aceh, namun aksara dan diakritik (tanda titik atau garis-garis kecil dalam suatu huruf) yang dituliskan tidak sesuai dengan aksara dan diakritik yang sebenarnya. Kalau aksara dan diakritiknya keliru, otomatis maksud yang disampaikan tidak dipahami si pembaca karena ya cara bacanya beda.
Kekeliruan sering terjadi misal pada kata “kèh / kéh”. Hayo, dari kata itu mana yang artinya korek api? Dan.. yang mana arti kantong?
Nah, setelah saya baca dari beberapa sumber, saya rangkum cara-cara baca tulisan dalam bahasa Aceh di blog ini. Baik, langsung aja kita kupas yaa, hehe.
Huruf-huruf bahasa Aceh:
Aa Bb Cc Dd EÉÈËeéèë Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oôö Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz.
Semua cara bacanya sama seperti huruf dalam bahasa Indonesia, kecuali:
• Èè. Dibaca seperti dalam kata bahasa Indonesia: perak, sepak, seret.
Contoh:Bèk : janganPrèh : tungguPèng : uangKèh : korek apiMamèh : manisHèk : capek
• Eu / eu. Dibaca seperti dalam kata bahasa Indonesia: emas.
Contoh:Peugah : bilangPeusapat : mengumpulkanBeu : biar
• Éé. Dibaca seperti dalam kata bahasa Indonesia: kece, kere.
Contoh:Jép : minuméh : tidurKéh : kantong
• Ëë ini tidak dibaca dan biasanya ditulis diakhir kata.
Contoh:Baroë : kemarinNyoë : iyaWatèë : waktuIlèë : duluUlèë : kepalaLagèë : sepertiBatèë : batuRibèë : ribu
• Öö ini dibaca seperti ‘eu’
Singöh : besokInöng : perempuanMantöng : masihNgön : teman / denganTeurimöng : terimaBeudöh : bangunDöng : berdiriKalön : lihatCöt : tinggiKeunöng : kenaPeugöt : butPakön : kenapaTanyöng : tanya
• Ôô. Dibaca seperti dalam kata bahasa Indonesia: foto, koko.
Lôn / Lông : sayaBôh : menaruh / tarokTrôk / trôh : sampaiBrôh : sampahLintô : suamiLampôh : halamanJôk : memberi / kasihPajôh : makanPiyôh : istirahatGampông : kampungBarô : baru
• Oo. Dibaca seperti dalam kata bahasa Indonesia: orang, sopan.
Poh (jam),Saboh (satu/satu buah),Rumoh (rumah), ini tulisannya kayak biasa, krn dibaca ‘O’.
Lhèë plôh = tiga puluhLimöng ribèë = lima ribuTujôh reutôh = tujuh ratus
Ini kata-kata yang dibaca dengan penekanan. ’ ë ’ tetap tidak dibaca, ini sebagai tanda kalau kata ini dibaca dengan penekanan.
Contoh:Jeuët : bolehBireuën : (nama kabupaten di Aceh)Peuë : apaKa lheuëh : sudah selesaiTeungeuët : ngantukUreuëng : orang
• Ee. Dibaca seperti dalam kata bahasa Indonesia: lepas, lemak.
Le : banyakRayek : besar. (tulisannya bukan “rayeuk”)Beh: “Lôn neuk jak ilèë beh.” (saya pergi dulu ya). Biasanya orang-orang sering nulis “beuh”, padahal ini salah. Harusnya ya “beh.”
Jadi itu dia beberapa contoh kata dan cara pengucapan dalam bahasa Aceh.
Menjawab pertanyaan di awal tadi, mana yang artinya korek api dan kantong, sudah tau kan? hehe.
>> Kèh : korek api
>> Kéh : kantong
Menjawab pertanyaan di awal tadi, mana yang artinya korek api dan kantong, sudah tau kan? hehe.
>> Kèh : korek api
>> Kéh : kantong
Salah satu referensi tulisan ini adalah dari Kamus Aceh - Indonesia seri ke-2 yang diterbitkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa - Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Harapan saya semoga kita bisa nulis bahasa Aceh dengan aksara dan diakritik yang benar.
Terimöng genaséh beh. Semoga bermanfaat. Selamat belajar. 😉
Bèrèh, nyan barô beutôi.
ReplyDeleteTeurimöng geunaséh, Cut Kak lôn 😍
Delete