Setiap dari kita sering melakukan perbuatan yang baik. Memberi sedekah ke orang, membantu orang yang membutuhkan kita. Yang dilakukan itu adalah untuk sesama manusia; hablumminannas. Lalu, bagaimana dengan hablumminallah; hubungan dengan Allah? Kita shalat, puasa, zakat, dsb.
Tapi, tahukah kamu bahwa sebenarnya yang kita lakukan sebegitu banyaknya bisa hilang dengan mudah?
Iya, bisa.
Ketika kita melakukannya terselip dengan riya. Melakukan amal agar dilihat orang lain. Kemudian orang itu memuji perbuatan kita. Tapi, kadang secara gak sadar, ada rasa yang membuat kita melakukan riya. Kemudian rasa itu mendorong diri kita untuk melakukan tindakan-tindakan yang menyebabkan apa yang kita lakukan bukan dengan keikhlasan.
Allah berfirman dalam Al Quran:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya’ kepada manusia dan tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadikan ia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan, dan Allah tidak memberi petunujuk kepada orang-orang kafir”. (Q.S. Al Baqarah : 264).
Setan memang tak henti-hentinya menggoda anak cucu adam. Begitu setan gagal menggoda manusia untuk berbuat keji, setan menggunakan cara lain agar manusia gagal dalam melakukan amal kebajikan.
Sebagai contoh sederhana, kita shalat malam, lalu kita update status.
“Nikmatnya bangun di sepertiga malam”
Dan mungkin masih banyak lagi contoh lainnya.
Jadi, yuk kita sama-sama ngasih diri kita warning. Luruskan niat dalam melakukan sesuatu hanya karena benar-benar mengharapkan ridha Allah SWT. Kebaikan yang kita lakukan ada baiknya hanya Allah lah yang layak membalas.
Semoga bermanfaat.
0 comments:
Post a Comment