2001, saya diajak orang tua saya jalan-jalan ke Blang Padang, kebetulan di sana lagi ada event dan yang spesialnya ada hewan besar berbelalai panjang. Ya, Gajah. Bunda menawarkan saya untuk menunggangi gajah tersebut, saya pun mau walaupun sedikit ketakutan karena gajahnya besar! haha. Tahun itu pertama dan terakhir kalinya saya menunggangi gajah. Setelah itu hanya sesekali saja melihat hewan berbelalai panjang ini di Pusat Latihan Gajah (PLG), Sarèë, Aceh Besar.
2017, saya melihatnya secara dekat. Gajah Sumatera (Elephas Maximus sumatrensis) ini bernama Aziz, gajah jinak asal PLG Sarèë yang selama ini ditempatkan ke Conservation Response Unit (CRU) Trumon, Aceh Selatan. Dia datang bersama 2 sahabatnya, Isabella dan Mega.
Hari itu saya tertarik memerhatikan gajah-gajah makan. Menurut informasi yang saya dapatkan langsung dari mahout nya Aziz, usia gajah bergading ini sekarang 30 tahun dengan berat badan 2,6 ton. Jumlah makanan yang dimakan perhari sebanyak ¼ dari berat badannya, begitu juga minumnya, sekali sedot mencapai 8-10 L. Gajah ini makannya 2 kali sehari, mandinya juga sama. Dia gak bisa tidur kalau ada gangguan suara dan cahaya lampu. Kata mahoutnya lagi, Aziz ini pinter main bola basket.
Hari pertama sampai di kampus saya, gajah ini stress karena dia melirik di sekitarnya ada ribuan manusia dan banyak bangunan, tapi gajah ini sudah terbiasa berbaur dengan manusia. Hanya saja gak bisa berlama-lama karena bukan di habitat aslinya. Mahout yang sudah belajar sifat gajah selama 4 tahun dan sudah 10 tahun merawat Aziz bilang, gajah mampu bertahan di kota paling lama 3-4 hari.
Tau kan kalau gajah adalah satu-satunya hewan mamalia yang gak bisa lompat? Heheehe
Tau kan kalau gajah adalah satu-satunya hewan mamalia yang gak bisa lompat? Heheehe
Mungkin Aziz ini gajah yang pernah saya tunggangi di Blang Padang dulu. Kalau iya, kita reuni, Ziz! Senang bisa mengulas tentang Aziz dan rekan-rekannya. Nice to meet you!
Banda Aceh, 26 April 2017.
0 comments:
Post a Comment